PTPN VIII Tambah Kekuatan Produksi Pabrik Teh Kertamanah, Kabupaten Bandung, Genjot Bisnis Perkebunan
DESKJABAR – Perusahaan perkebunan negara PTPN VIII menambah kekuatan dan diversifikasi produksi di pabrik teh Kertamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Langkah tersebut dilakukan PTPN VIII, karena memperoleh peningkatan pesanan dari pembeli teh, yaitu jenis specialty teh hitam, yellow tea alias teh kuning, serta silver needle.
PTPN VIII yang merupakan singkatan PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan produsen terbesar teh Indonesia, sedang gencar meningkatkan penjualan melalui aneka diversifikasi dan inovasi produksi serta jaringan pasar.
Sekretaris Perusahaan PTPN VIII, Budhi H Tresnadi, yang dikonfirmasi DeskJabar, Selasa, 1 November 2022, membenarkan bahwa PTPN VIII sedang memperkuat kembali produksi dan bisnis teh.
Disebuhkan, langkah misalnya dilakukan dengan menambah mesin pada salah satu pabrik teh di PTPN VIII, yaitu pabrik teh Perkebunan Kertamanah.
Disebutkan Budhi H Tresnadi, untuk di pabrik teh Kertamanah, direncanakan menambah mesin, untuk mengolah jenis teh specialty teh hitam, serta mengolah teh jenis lainnya seperti halnya yellow tea dan silver needle.
“Produksi ketiga jenis teh dimaksud, untuk pasokan ke beberapa negara diantaranya yang sudah berminat yaitu dari pembeli negara Meksiko (sinensis) serta pembeli dari negara China,” ujar Budi H Tresnadi.
Sebelumnya, menurut SEVP Operasional II PTPN VIII, Wispramono Budiman, PTPN VIII memang gencar melihat peluang pasar dan menjalin kemitraan penjualan aneka jenis produksi teh.
“Baik pasar ekspor maupun domestik, kita sama-sama garap secara serius. Banyak peluang bisa dimanfaatkan PTPN VIII dengan melihat perkembangan selera pasar,” ujar Wispramono Budiman.
Tentu saja, kata Wispramono Budiman didampingi Kepala Bagian Tanaman, Arief Rokhman, PTPN VIII juga mengedepankan kualitas produksi dengan memenuhi standar yang ditetapkan para pembeli.
Disebutkan pula, salah satu produksi dan bisnis teh PTPN VIII yang digenjot, adalah teh hijau. Produksinya dilakukan di pabrik teh Pangheotan, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.
Bersiap tumbuh
Sementara itu, pasar teh dunia diprediksi siap untuk tumbuh sebesar $19,48 miliar selama 2022-2026, berakselerasi pada CAGR 5,55% selama periode perkiraan.
Laporan pasar teh memberikan analisis holistik, ukuran dan perkiraan pasar, tren, pendorong pertumbuhan, dan tantangan, serta analisis vendor yang mencakup sekitar 25 vendor.
Laporan ini menawarkan analisis terkini dari skenario pasar global saat ini, tren dan penggerak terbaru, dan lingkungan pasar secara keseluruhan.
Dikutip dari Lembaga Research and Markets yang berbasis di Dublin, Irlandia, Selasa 1 November 2022, disebutkan prediksi pasar teh dunia yang bersiap tumbuh tersebut, pasar didorong oleh peluncuran produk baru, manfaat fungsional teh, dan peningkatan pesat dalam konsumsi teh hijau.
Disebutkan, analisis pasar teh meliputi segmen produk dan lanskap geografis.
Pasar teh tersegmentasi sebagai berikut : berdasarkan produk teh hitam, teh hijau, teh hijau, dan lain-lain.
Sedangkan berdasarkan landskap geografis, yaitu Asia Pasifik, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, serta Amerika Tengah dan Afrika.
Disebutkan, pertumbuhan pasar teh yang diprediksi tumbuh selama beberapa tahun ke depan, sebagai pengaruh banyak industri teh melakukan premiumnisasi produk teh fungsional.
Dicontohkan, ada jenis teh yang kini semakin populer dan pasarnya terus naik, yaitu teh ungu dan teh organik. ***
Sumber Berita :
https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/ekbis/pr-1135774447/ptpn-viii-tambah-kekuatan-produksi-pabrik-teh-kertamanah-kabupaten-bandung-genjot-bisnis-perkebunan?page=3
Leave a Reply