Karet di PTPN VIII, Sunset atau Sustain
Bandung. Perkebunan Nusantara VIII merupakan salah satu badan usaha milik negara di bawah Holding Perkebunan yang menjalankan berbagai bisnis komiditi perkebunan seperti teh, karet, sawit dan Kopi. Perkebunan Karet di PTPN VIII tersebar di wilayah Jawa Barat dan dekat dengan pesisir pantai pada umumnya. Areal karet yang dikelola saat ini seluas 19.540,53 Ha dan tersebar di 13 unit kebun, diantaranya Cibungur, Pasir Badak, Cikaso, Agrabinta, Cikumpay, Jalupang, Wangunreja, Miramare, Bunisarilendra, Bagjanegara, Batulawang dan Cikupa.
Produk komoditi Karet PT. Perkebunan Nusantara VIII, diantaranya RSS (Ribbed Smoke Sheet), Crumb Rubber (SIR 10) dan lateks pekat, sedangkan untuk produk Creep sudah tidak berproduksi lagi.
Harga ekspor karet alam diprediksi menguat hingga akhir tahun 2021. Harga ekspor karet menguat akibat kekurangan bahan baku di tengah meningkatnya permintaan di pasar internasional. “Harga ekspor karet SIR20 di Agustus misalnya rata-rata di kisaran USD1,73 per kg dan harga itu diprediksi bertahan bahkan bisa menguat lagi,”ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Gapkindo
Harga karet di Agustus yang sebesar USD1,73 per kg itu naik dari di posisi Juli yang masih sebesar USD1,63. Bertahan mahalnya harga karet di pasar internasional dampak kekurangan pasokan dari negara produsen di tengah permintaan yang cenderung meningkat meski masih ada pandemi COVID-19. Kekurangan pasokan itu sebagai dampak produksi karet alam yang berkurang karena faktor cuaca, ditambah adanya gangguan pengiriman akibat kekurangan kontainer. Kurangnya kontainer itu sebagai dampak banyaknya pengiriman/ekspor setelah sebelumnya terganggu akibat pandemi COVID-19.
Penurunan harga diprediksi bertahan di angka USD1,70 an per kg,” ujar Edy. Ada pun menyangkut volume ekspor, Pada Bulan Agustus, ekspor diperkirakan lebih tinggi dari Juli. Prediksi adanya peningkatan itu karena banyaknya permintaan ditambah volume dari ekspor yang tertunda sebelumnya.
Menurut SEVP Operation II PTPN VIII, Bapak Wispramono Budiman “Industri Karet di Indonesia mengalami trend kenaikan produksi dan harga jual, Kami terus mengoptimalkan pencapaian produksi karet di PTPN VIII dan memproduksi karet dengan kualitas terbaik.”
Dengan munculnya kompetitor-kompetitor baru dalam industri komoditi karet, kita harap popularitas karet alam kedepannya tidak akan kalah dari karet sintetis karena lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
Maju terus industri karet Nusantara
Leave a Reply