PTPN VIII dan PT Jaswita Bermitra Kembangkan Agrowisata Perkebunan Ciater

PTPN VIII dan PT Jaswita Bermitra Kembangkan Agrowisata Perkebunan Ciater

DESKJABAR – Sebagian areal Perkebunan Teh Ciater, Kabupaten Subang, akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Ini merupakan pemanfaatan keindahan kawasan tersebut untuk agrobisnis wisata alam.

Pihak PT Perkebunan Nusantara VIII selaku pengelola Perkebunan Ciater, melakukan kerjasama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, PT Jaswita, terkait pengelolaan bisnis agrowisata di Perkebunan Ciater.

Pada Selasa, 17 November 2020, PT Perkebunan Nusantara VIII atau disingkat PTPN VIII, melakukan penandatanganan MoU, dengan PT Jaswita, di Hotel Savoy Homann Bandung, terkait pengelolaan bisnis agrowisata di Perkebunan Ciater. Apa yang dilakukan itu, terkait PTPN VIII upaya kembangkan bisnis agrowisata.

Penandatanganan tersebut, dilakukan dalam rangkaian kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2020, di tempat sama. Dari pihak PTPN VIII dilakukan Direktur Mohammad Yudayat, sedangkan dari PT Jaswita oleh Direktur Utama Deni Nurdyana Hadimin, disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Direktur PTPN VIII, Mohammad Yudayat, kepada DeskJabar, di Bandung, menyebutkan, kerjasama  PTPN VIII dengan PT Jaswita tersebut, sebagai pemanfaatan sebagian areal di Perkebunan Ciater untuk bisnis agrowisata.

Rencananya, kawasan yang akan dijadikan agrowisata tersebut adalah sekitaran pabrik teh Perkebunan Ciater.

 “Yang pasti, tak mengubah areal Perkebunan Ciater yang merupakan tanaman teh. Lingkungannya harus benar-benar dijaga, tanaman-tanaman tehnya tak boleh rusak, apalagi ini adalah budaya kita masyarakat Jawa Barat,“ ujarnya, di Hotel Homann Bandung.

Soal seberapa luasnya dan seberapa lama kerjasama bisnis agrowisata tersebut, menurut Mohammad Yudayat, akan tergantung seberapa besar nilai investasinya. Kerjasama PTPN VIII dengan PT Jaswita harus berprinsip saling menguntungkan dan bersifat nilai tambah.

Aspek bisnis agrowisata, katanya, merupakan peluang bisnis lain yang potensial dimanfaatkan selain bisnis utama yang berkebun teh, sawit, karet, dll. PTPN VIII memiliki sejumlah potensi agrowisata, misalnya Rancabali, Pangalengan, Gunung Mas, dll.

“Pengembangan bisnis agrowisata di Perkebunan Ciater, untuk tahap awal dikembangkan 400 hektar. Jika sukses, akan dilakukan pula pada areal-areal lainnya,” kata Mohamad Yudayat.

Menyasar milenial 

Direktur Utama PT Jaswita, Deni Nurdyana mengatakan, kerjasama pemanfataan Perkebunan Ciater untuk agrowisata ini merupakan kolaborasi antara PTPN VIII selaku BUMN, dengan PT Jaswita selaku BUMD. “Apalagi, PTPN VIII memiliki banyak potensi keindahan alam yang optimis dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis agrowisata,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik menyebutkan, pengembangan agrowisata di kawasan Ciater, merupakan salah satu dari 76 potensi wisata dari 21 kabupaten/kota di Jawa Barat yang diangkat potensinya secara dikerjasamakan dengan alokasi kebutuhan dana sekitar Rp 5,8 triliun.

Dengan MoU kerjasama wisata yang dilakukan PTPN VIII dengan PT Jaswita, katanya, diharapkan ketertarikan terhadap potensi bisnis agrowisata Jawa Barat terus meningkat. Diantara sasaran utamanya, adalah kaum milenial, sehingga diharapkan memunculkan daya tarik bagi banyak investor lainnya ikut mengembangkan wisata di Jawa Barat.

Sumber berita :
***https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/ekbis/pr-113974765/ptpn-viii-dan-pt-jaswita-bermitra-kembangkan-agrowisata-perkebunan-ciater

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *