PTPN VIII Siap Ekspansi Komoditi Kelapa Sawit pada Tahun 2025
Bandung, Perusahaan milik pemerintah melalui Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melakukan restrukturisasi sebagai Penopang Ekonomi dan ketahanan pangan Nasional.
Kelapa Sawit menjadi primadona bagi Indonesia, seolah tak lekang oleh waktu komoditas ini terus menjadi andalan bagi Indonesia dalam meningkatkan dan menambah devisa negara. Hingga saat ini, Indonesia tercatat sebagai produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar di dunia. Selain itu, Presiden Joko widodo juga sempat menyampaikan dalam pidato kenegaraannya bahwa Indonesia akan lebih banyak mengkonsumsi minyak sawit untuk keperluan dalam negeri, terutama untuk biofuel.
Sebagai anak perusahaan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN VIII) mempunyai 3 komoditi utama yaitu Kelapa Sawit, Karet dan Teh.
Dalam wawancara dengan Yani Dahyani, Kepala bagian Strategis & Optimalisasi Aset PTPN VIII, Senin (28/9) di kantor pusat menjelaskan “Untuk komoditi Karet & Teh masih tetap diintensifkan dilihat dari areal dan kebun yang masih dipertahankan berdasarkan produktivitas, geografis dan secara bisnis yang masih mempunyai nilai jual yang tinggi dari harga pokok yang bersaing”.
PTPN VIII saat ini mengelola budidaya kelapa sawit yang tersebar di Kebun Kertajaya, Bojong Datar, Cikasungka, Cisalak Baru, Sukamaju, Gedeh dan Tambaksari dengan luas sekitar 20,153,90 Ha serta memiliki 2 unit pabrik pengelolaan kelapa sawit (PKS) yaitu Pabrik I Kertajaya dan Pabrik II Cikasungka.
“Komoditi Sawit ekspansi menambah areal dari ex karet yang berada di daerah Sukabumi dan Cianjur Selatan. Komoditi Karet yang masih dipertahankan yaitu karet priangan timur (daerah Garut,Tasikmalaya, Banjar dan Ciamis)” ujar Yani.
Maka dari itu, industri sawit ini akan dijadikan sebagai pengganti karet yang merupakan salah satu pilihan terbaik bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya mendongkrak perekonomian warga dan pendapatan Negara.
Ada beberapa kebun ex karet PTPN VIII yang akan dikonversi menjadi sawit antara lain yaitu kebun Cibungur, Pasir badak, Agrabinta dan Cikaso.
PTPN VIII untuk komoditi sawit cukup stabil dan efektif dalam pengelolaannya, meskipun belum menyampai angka 30 ribu Ha tetapi sudah memberikan kontribusi.
Tidak hanya itu, PTPN VIII juga berencana akan membangun satu pabrik kelapa sawit dalam mendukung proses bisnis perusahaan nantinya.
Yani menambahkan “untuk pengembangan pembangunan pabrik kelapa sawit akan melakukan kerjasama dengan pihak swasta itu pun masih dalam proses yang nantinya secara bertahap, dengan tujuan semuanya bisa sinergis produksi dengan pengolahannya”.
Leave a Reply