Weekend, Yuk Berendam di Kolam Air Panas Ciwalini, Asyik di Tengah-tengah Kebun Teh
RANCABALI – Setelah selama sepekan bekerja seharian, kini saatnya Anda berlibur dan memanjakan diri bersama keluarga dan teman-teman. Berendam dan berenang di air hangat bisa menjadi salah satu alternatif bagi workaholic.
Berenang dan berendam bisa membuat anda kembali relax dan fresh, karena berenang secara rutin dapat mengurangi tingkat stres, mengurangi depresi, hingga memperbaiki pola tidur. Dengan berenang otot-otot yang tegang bisa kembali relax.
Bandung dikenal memiliki banyak obyek wisata alamanya. Salah satu kekayaan alam di Bandung Jawa Barat ini di antaranya sumber-sumber mata air panas alami yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Salah satunya di Bandung selatan, Kabupaten Bandung terdapat sebuah kolam pemandian air panas yang sudah sejak lama eksis dan terkenal akan keberadaanya.
Adalah obyek wisata Pemandian Air Panas Ciwalini, berada di Kawasan Perkebunan Teh PTPN VIII Rancabali Kabupaten Bandung. Eksistensinya tidak kalah dengan Ranca Upas, Pemandian Air PanasCimanggu, Situ Patengan dan Kawah Putih.
Bagi Anda yang ingin menikmati sensasi berendam di kolam air panas Ciwalini ini, tidak perlu khawatir karena akses menuju objek wisata ini terbilang sangat mudah. Bagi pengguna motor anda bisa melalui Kota Bandung-Soreang-Ciwidey dan Rancabali dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Sementara bagi anda wisatawan asal Jabodetabek, bisa menggunakan Tol Cipularang lalu masuk ke Tol Pasirkoja dan keluar di Exit Tol Soroja. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam dari exit Tol Soroja untuk sampai ke obyek wisata ini.
Memasuki wilayah Pacira (Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali) anda akan disuguhi pemandangan-pemandangan indah. Selain bentangan alam berupa hamparan-hamparan sawah dan aliran sungai yang sangat indah, anda juga dapat menikmati perkebunan warga setempat.
Memasuki kawasan Rancabali anda juga akan disuguhi pegunungan dengan hutan-hutan alamnya yang hijau. Ditambah hamparan perkebunan teh yang indah juga akan memanjakan mata anda sampai tiba di tujuan.
Obyek wisata ini sudah ada sejak tahun 1937, kala itu kolam pemandian air panas alami ini hanya diperuntukan bagi para pekerja perkebunan saja dan tidak terbuka untuk umum.
Tahun 1993 obyek wisata ini mulai dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata. Kini objek wisata ini dikelola oleh Pusat Koperasi Karyawan PTPN VIII (Puskopkar) dan hingga kini terus dikembanhkan.
Menurut pantauan Tribun, Sabtu (16/2/2019) terdapat banyak wisatawan lokal yang memanfaatkan weekend ini untuk berlibur bersama keluarga di Pemandian Air Panas Ciwalini. Sebagian besar wisatawan yang datang ke obyek wisata kni rata-rata keluarga yang ingin mengajak anak-anak atau cucu-cucunya berendam.
Kepala Unit Wisata Ciwalini, Ade Yuyun Rahayu mengatakan, objek wisata pemandian Ciwalini ini masih menjadi favorite keluarga. Salah satu daya tarik objek wisata ini adalah sumber mata air panas alami yang dimilikinya.
“Ciwalini memiliki sumber mata air panas yang masih sangat alami. Saya pikir itu yang masih menjadi nilai jual dan kami tawarkan itu kepada para wisatawan,” katanya kepada Tribun Jabar.
Karena sumber air yang ada di pemandian air panas ini bukan buatan, sehingga sangat bagus bagi kesehatan. Karena khasiatnya itu, tak jarang pada akhir pekan seperti ini jumlah kunjungan ke obyek wisata ini mebludak dan jumlahnya mencapai ribuan orang.
“Jumlah kunjungan tidak tetap ya. Tapi rata-rata jika weekend seperti ini bisa mencapai 3.500 orang. Puncaknya setelah hari raya kami pernah mencapai 6.380 orang. Hari raya Indulfitri, Natal dan Tahun Baru sekitar 5.800 orang,” tuturnya.
Diakui Ade, saat ini obyek wisata baru di Bandung Selatan ini terus menjamur yang tadinya hanya ada empat obyek wisata, kini menjadi ada 13 obyek wisata. Namun pihaknya tidak ketakutan wisatawan pergi, karena Pemandian Air Panas Ciwalini memiliki wisatawan dengan segmentasi tersendiri.
“Persaingan wisata untuk di wilayah Ciwidey sekarang sudah lebih dahsyat. Pengunjung variatif, tapi kami kategorikan obyek wisata kami masuk ke kalangan menengah ke bawah. Bukan kalangan menengah ke atas, tiketnya juga cuma Rp 20 ribu per orang,” jelasnya.
Dari catatannya, pengunjung yang datang untuk berwisata ke obyek wisata ini rata-rata dari kuar kota dan notabene didominasi wisatawan dari wilayah Serang, Bekasi, Bogor dan Karawang.
Selain sumber air panas yang alami, lanskap Gunung Patuha yang mengelilingi obyek wisata ini membuat betah para wisatawan. Ditambah hamparan perkebunan teh juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Sudah sering kesini, lumayan buat ngajak anak liburan. Biayanya murah terjangkau pemandangannya juga indah bikin betah,” kata Chynthia Permata (27) warga asal Kiaracondong Bandung.
Chynthia datang bersama anggota suami dan keluarga besarnya. Dia sengaja memilih Pemandian Air Panas Ciwalini karena murah meriah dan disukai oleh anak-anak dan orangtua.
“Biasanya muter dulu dari Kawah Putih baru nanti kesini. Setelah cape lalu berendam terus makan disini,” ujarnya
Leave a Reply