Hidden Gem di Bandung: Kawah Rengganis yang Cantik
Bandung – Liburan akhir pekan di Bandung, bukan hanya ada Kawah Putih. Ada satu lagi lokasi tak kalah cantik, Kawah Rengganis namanya. Kamu bisa liburan mendadak ke sana!
Tempat wisata alam Kawah Rengganis berlokasi di kawasan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII di Kampung Cibuni, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Warga setempat menyebutnya kawah Cibuni. Tidak begitu jauh dari objek wisata Situ Patenggang, hanya sekitar dua kilometer.
Ada banyak keunikan yang bisa kita lihat di Kawah Rengganis, salah satunya terdapat beberapa geiser kecil. Geiser yang menyemburkan uap panas dengan skala besar ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber mata air panas yang alami.
Kawah ini memiliki kadar belerang yang tidak terlalu pekat dan suhu air cukup panas. Hal ini yang kemudian dijadikan wisatawan untuk berendam dan serbuk yang terbentuk dari sisa belerang dilumurkan ke seluruh badan karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
“Kolam rendam rengganis itu beda dari kolam lainnya, karena bentuknya masih alami. Belum banyak dirombak seperti tempat wisata kolam pemandian air panas lainnya,” ucap Isma, salah satu pengunjung.
Isma juga mengatakan, meski baunya menyengat, tetap bisa dipakai di seluruh tubuh.
“Meski bau belerangnya masih ada, tapi tidak terlalu menyengat. Selain itu, yang menarik adalah masih adanya serbuk belerang yang bisa dilumurkan di seluruh badan,” kata Isma menambahkan.
Saat liburan akhir pekan banyak wisatawan datang ke sini. Rupanya banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang berdatangan ke tempat ini untuk membuktikan fakta serta mitos tersebut.
Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk berkunjung ke tempat ini, petugas hanya memberi tarif seikhlasnya bagi wisatawan yang datang berkunjung. Tapi perlu diingat, area kebersihan kolam rendam harus tetap terjaga.
Akses jalan untuk menuju kawah ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja. Kalau datang memakai kendaraan roda empat, dapat diparkirkan di luar gerbang masuk. Selanjutnya jalan kaki selama 10-15 menit.
“Akses jalannya agak sulit, sempit, berbatu dan berkelok-kelok alias naik turun,” tutur Isma.
Dirinya berharap agar kolam rendam Rengganis ini tetap terjaga kealamian, kebersihannya, dan jalan menuju lokasi dapat diperbaiki. Nah, traveler mau coba ke Kawah Rengganis?
Leave a Reply