BUMN untuk Negeri Salurkan Rp1,27 Miliar untuk Korban Tsunami

BUMN untuk Negeri Salurkan Rp1,27 Miliar untuk Korban Tsunami

LAMPUNG SELATAN–Hingga Kamis (27/12/2018), PTPN VII dan PT Bukit Asam selaku koordinator tanggap darurat BUMN untuk bencana tsunami Lampung Selatan, melalui program BUMN untuk Negeri, telah menyalurkan bantuan senilai Rp1,277 miliar.

Bantuan dalam bentuk pangan, perlengkapan mandi-cuci, perlengkapan tidur, obat-obatan darurat, kebutuhan bayi dan ibu, dan perlengkapan masak itu dihimpun dari 27 perusahaan BUMN yang ada di Lampung. Selain dalam bentuk barang, bantuan juga berupa pengerahan beberapa alat berat berupa ekskavator untuk mengevakuasi korban dan reruntuhan akibat bencana pada Sabtu (22/12/2018) malam itu.

BUMN Hadir untuk Negeri yang merupakan program Kementerian BUMN ini juga mendirikan posko di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. BUMN itu antara lain Bukit Asam, PT PLN, BNI, BRI, Bank Mandiri, PT Telkom, Telkomsel, Jamkrido, PT KAI, Pegadaian, BTN, PGN, Jasa Raharja, PT Semen Baturaja, Hutama Karya, Waskita Karya, Adhi Karya, PT PP, Kimia Farma, Wijaya Karya, Askrindo, Bulog, Pelni, dan Wika Beton.

Direktur Utama PTPN VII M Hanugroho mengatakan posko ini melakukan koordinasi dengan posko pusat layanan tanggap darurat yang didirikan Pemkab Lampung Selatan di halaman Rumah Dinas Bupati dalam menyalurkan bantuan. Pihaknya datang dan buka posko sejak hari pertama tanggap darurat, yakni pada Minggu (23/12/2018) sore.

“Kami mendapat tugas dari Kementerian BUMN menjadi koordinator tanggap darurat BUMN untuk bencana di Lampung Selatan ini. Tim tanggap darurat dibantu sukarelawan dari Watala. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik. Bantuan pengerahan alat berat berasal dari PT Waskita Karya yang kebetulan sedang finishing jalan tol JTTS tak jauh dari lokasi bencana,” kata dia, Kamis (27/12/2018).

Oho—sapaan M Hanugroho—menambahkan pihaknya masih terus menggalang bantuan dari BUMN yang berada di Lampung untuk menyalurkan bantuan. Fungsi Posko, kata dia, selain untuk koordinasi bantuan, juga untuk memantau kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat.

“Tugas tim kami di posko adalah menjembatani bantuan dari kolega kami sesama BUMN. Selain itu, mengidentifikasi apa yang paling mendesak. Misalnya, yang paling urgen adalah selimut, maka bantuan seri berikutnya kami minta dikirim selimut,” kata dia.

Sementara itu, Dirut PTPN Group (Holding) Dolly P Pulungan saat mengunjungi lokasi Senin (23/12/2018) lalu berkomitmen membantu para korban hingga pascabencana. “Kami punya tanggung jawab moral dan sosial untuk setiap musibah. Oleh karena itu, bantuan tidak sebatas kondisi tanggap darurat ini, tetapi kita akan andil sampai pascabencana,” kata dia.

Korban 112 Jiwa

Berdasarkan pemantauan tim Watala bersama Vertical Rescue Indonesia, Matalam, Majusi, Ardeswari, Ragapala, Fastabel, Artala, Acak, dan Bepantara Hijau yang dikomandoi Wahyu Yulianto, situasi di lokasi bencana relatif terkordinasi. Data di Posko Pemkab Lamsel menyebut korban meninggal dunia akibat tsunami di Lampung Selatan 112 orang, 13 orang hilang, dan 2.446 orang luka-luka. Kerusakan rumah tercatat 494 rusak berat, rusak sedang 70 rumah, sedangkan rusak ringan 94 unit.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel Kabupaten Lamsel Syahroni mengatakan akibat tsunami ini, ada 7.401 pengungsi dari desa-desa terdampak di sembilan kecamatan. Mereka ditampung di beberapa tempat fasilitas umum yang disulap jadi barak darurat dan juga di tenda-tenda yang dibangun. “Alhamdulillah, semua audah terkover bantuan darurat meskipun belum merata,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bappeda Lamsel Wahidin Amin selaku koordinator Posko Pemkab mengatakan update data sampai Kamis, pukul 13.00, belum berubah sejak dini hari. Upaya evakuasi terhadap kemungkinan korban masih terus dilakukan berbarengan dengan operasi pembersihan puing-puing. Namun, hingga siang belum ada laporan temuan korban baru.

“Mudah-mudahan tidak ada korban lagi. Tetapi, kemungkinan masih ada karena laporan orang hilang masih ada. Demikian juga yang cedera dan dirawat di rumah sakit. Belum lagi laporan dari beberapa pulau yang terdampak,” kata dia.

Wahidin yang ditemui di Posko Pemda mengaku malam sebelumnya pihaknya dibantu TNI, Polri, BNPB, Basarnas, dan berbagai pihak telah mengevakuasi sekitar 900 warga Pulau Sebesi yang semula menolak dievakuasi. Evakuasi menggunakan kapal TNI AL berhasil mengamankan penduduk.

Soal kondisi aktivitas Gunung Anak Krakatau, Wahidin mengaku tidak berkompeten menjawab. Namun, secara umum, kabar akan adanya tsunami yang lebih besar akibat erupsi GAK tidak terjadi. “Kabar tentang potensi bencana lagi memang banyak beredar, tetapi hingga hari ini tidak ada. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” kata dia.

Selain dari BUMN, Wahidin mengatakan bantuan dari banyak pihak terus mengalir. Kepada para penyumbang, dia mengimbau untuk berkoordinasi dengan posko utama Pemkab Lamsel. “Bukan melarang, tetapi supaya tepat sasaran. Sebab, data kami lebih lengkap karena berasal dari koordinasi semua instansi yang terlibat. Insya Allah akan lebih tepat,” kata dia.

Dari pemantauan di lapangan, warga masih banyak yang berjuang mencari korban yang kemungkinan masih ada. Pada umumnya, kebutuhan alat mandi seperti sabun, sikat gigi, pembalut wanita, celana dalam, dan kebutuhan primer lainnya masih sangat urgen.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *